Halo sahabat Hilla! Kali ini aku mau bawain cerita fabel buatanku yang kedua. Baca sini yukk..
Si Pintar Belum Tentu
Pintar
Di
sebuah sekolah, terdapat seekor burung yang amat pintar namanya Neo. Tetapi,
dia memeliki kelamahan yaitu sombong. Di sekoalh tersebut, juga ada seekor
keledai bernama Domi. Dia seringkali diejek oleh teman-temannya dengan sebutan “si bodoh”. Akan tetapi dia selalu
menghiraukan ejekan temannya tersebut, dia seekor keledai yang periang dan
pantang menyerah.
“Hei,
si bodoh! Minggu depan ada tes olimpiade MIPA. Kamu aku tantang untuk ikut,
berani tidak?” ucap Neo dengan amat sombong. “ Alah! Kamu juga tidak akan
lolos, kamu itu keledai yang sangat bodoh! Mana mungkin kamu bisa lolos.”
lanjutnya dengan sangat angkuh.
“Aku
akan ikut! Darimana kamu tahu kalau aku tidak akan lolos ikut tes itu? Aku akan
berusaha semaksimal mungkin.” kata Domi dengan tegas.
Neo
hanya menghiraukan Domi. Domi sadar bahwa ia memang bodoh. Tapi, Domi yakin
bahwa dia pasti bisa. Domi akan mencoba ikut tes tersebut walaupun dia sedikit
tidak yakin dengan keputusannya. Dia harus lebih semangat belajar.
Malam
itu, Domi sibuk dengan belajarnya. Bila dia tidak paham dengan pelajaran itu,
esoknya pasti dia akan menanyakan pada ibu guru. Domi merasa bahwa belajar itu
memang menyenangkan. Dia bodoh karena tidak mau mencoba dan berlatih serta
tekun belajar. Sedangkan Neo? Ia merasa sudah mahir dalam hal pelajaran. Neo
yakin sekali bahwa dia akan lolos dalam tes tersebut. Dia malah asyik-asyikkan
mendengarkan musik dan bersantai.
Saat
hari itu tiba, tes olimpiade MIPA dimulai. Domi serius dalam mengerjakan soal
tes tesebut. Tapi Neo? Ia amat kebingungan denagn soal tes ini. Neo hanya
melihat kesana kemari, melihat teman-temannya sudah mulai mengerjakan.
“Neo,
kenapa kamu tidak segera mengerjakan? Waktu sedang berjalan, cepat kerjakan!”
kata Bu Puff si ikan gendut.
“I...Iya,
Bu.” Kata Neo terbata-bata. Neo benar-benar tidak tahu maksud seoal tes ini.
--
2 jam kemudian...
“Baik
anak-anak, waktu sudah habis. Segera kumpulkan!” ucap Bu Puff.
“Apa?!
Haduh! Aku baru dapat segini?” keluh Neo. Neo tergesa-gesa dalam mengerjakan.
Neo dan
Domi pun mengumpulkan secara bersamaan. Neo menatap Domi dengan sinis. Tetapi,
Domi hanya membalas dengan senyuman. Domi tau bahwa Neo sebenarnya takut.
1
minggu telah berlalu. Hasil siswa yang lolos tes sudah terpasang di mading.
Semua siswa mengerumuni mading tersebut.
“Minggir
semua! Aku si burung paling pintar akan lewat. Aku pasti lolos kan?” kata Neo
dengan lagak sombong.
“Tidak
ada nama Neo tuh.” Ucap Molly si kucing.
“Tidak
mungkin! Masa sih?” kata Neo. Tapi,
memang dari awal Neo sudah berfirasat bahwa dia tidak lolos tes itu.
Domi
pun datang, semua menatap Domi dengan rasa tidak percaya.
“Kenapa
kalian?” tanya Domi.
“Domi,
selamat ya! Kamu lolos.” Ucap Molly.
“Iya,
Domi ternyata hebat ya! Sekarang, kita juluki “si keledai hebat”” kata Duki si
bebek yang juga sering mengejek Domi.
Domi
tidak percaya, dia kembali melihat daftar nama di mading. Ternyata benar! Domi
lolos! Neo melihat itu semua hanya melongo dan penuh rasa menyesal. Akhirnya,
Neo minta maaf kepada Domi karena dia mengejek Domi selama ini. Domi juga
memberi tahu bahwa jika kita merasa pintar, bagilah ilmu itu kepada orang lain,
jangan malah dipamerkan, serta jangan lupa untuk tetap belajar. Kini, Domi dan Neo menjadi sahabat akrab dan
sering belajar bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar