Minggu, 11 Januari 2015

Fabel 2

Halo sahabat Hilla! Kali ini aku mau bawain cerita fabel buatanku yang kedua. Baca sini yukk..

Si Pintar Belum Tentu Pintar

                Di sebuah sekolah, terdapat seekor burung yang amat pintar namanya Neo. Tetapi, dia memeliki kelamahan yaitu sombong. Di sekoalh tersebut, juga ada seekor keledai bernama Domi. Dia seringkali diejek oleh teman-temannya dengan sebutan  “si bodoh”. Akan tetapi dia selalu menghiraukan ejekan temannya tersebut, dia seekor keledai yang periang dan pantang menyerah.
                “Hei, si bodoh! Minggu depan ada tes olimpiade MIPA. Kamu aku tantang untuk ikut, berani tidak?” ucap Neo dengan amat sombong. “ Alah! Kamu juga tidak akan lolos, kamu itu keledai yang sangat bodoh! Mana mungkin kamu bisa lolos.” lanjutnya dengan sangat angkuh.
                “Aku akan ikut! Darimana kamu tahu kalau aku tidak akan lolos ikut tes itu? Aku akan berusaha semaksimal mungkin.” kata Domi dengan tegas.
                Neo hanya menghiraukan Domi. Domi sadar bahwa ia memang bodoh. Tapi, Domi yakin bahwa dia pasti bisa. Domi akan mencoba ikut tes tersebut walaupun dia sedikit tidak yakin dengan keputusannya. Dia harus lebih semangat belajar.
                Malam itu, Domi sibuk dengan belajarnya. Bila dia tidak paham dengan pelajaran itu, esoknya pasti dia akan menanyakan pada ibu guru. Domi merasa bahwa belajar itu memang menyenangkan. Dia bodoh karena tidak mau mencoba dan berlatih serta tekun belajar. Sedangkan Neo? Ia merasa sudah mahir dalam hal pelajaran. Neo yakin sekali bahwa dia akan lolos dalam tes tersebut. Dia malah asyik-asyikkan mendengarkan musik dan bersantai.
                Saat hari itu tiba, tes olimpiade MIPA dimulai. Domi serius dalam mengerjakan soal tes tesebut. Tapi Neo? Ia amat kebingungan denagn soal tes ini. Neo hanya melihat kesana kemari, melihat teman-temannya sudah mulai mengerjakan.
                “Neo, kenapa kamu tidak segera mengerjakan? Waktu sedang berjalan, cepat kerjakan!” kata Bu Puff si ikan gendut.
                “I...Iya, Bu.” Kata Neo terbata-bata. Neo benar-benar tidak tahu maksud seoal tes ini.
--
2 jam kemudian...
                “Baik anak-anak, waktu sudah habis. Segera kumpulkan!” ucap Bu Puff.
                “Apa?! Haduh! Aku baru dapat segini?” keluh Neo. Neo tergesa-gesa dalam mengerjakan.
                Neo dan Domi pun mengumpulkan secara bersamaan. Neo menatap Domi dengan sinis. Tetapi, Domi hanya membalas dengan senyuman. Domi tau bahwa Neo sebenarnya takut.
                1 minggu telah berlalu. Hasil siswa yang lolos tes sudah terpasang di mading. Semua siswa mengerumuni mading tersebut.
                “Minggir semua! Aku si burung paling pintar akan lewat. Aku pasti lolos kan?” kata Neo dengan lagak sombong.
                “Tidak ada nama Neo tuh.” Ucap Molly si kucing.
                “Tidak mungkin! Masa sih?” kata Neo.  Tapi, memang dari awal Neo sudah berfirasat bahwa dia tidak lolos tes itu.
                Domi pun datang, semua menatap Domi dengan rasa tidak percaya.
                “Kenapa kalian?” tanya Domi.
                “Domi, selamat ya! Kamu lolos.” Ucap Molly.
                “Iya, Domi ternyata hebat ya! Sekarang, kita juluki “si keledai hebat”” kata Duki si bebek yang juga sering mengejek Domi.
                Domi tidak percaya, dia kembali melihat daftar nama di mading. Ternyata benar! Domi lolos! Neo melihat itu semua hanya melongo dan penuh rasa menyesal. Akhirnya, Neo minta maaf kepada Domi karena dia mengejek Domi selama ini. Domi juga memberi tahu bahwa jika kita merasa pintar, bagilah ilmu itu kepada orang lain, jangan malah dipamerkan, serta jangan lupa untuk tetap belajar.  Kini, Domi dan Neo menjadi sahabat akrab dan sering belajar bersama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar